Rabu, 12 Mei 2010

Kasus Pemukulan Terhadap Wartawan Radar Karawang

Kecam Kekerasan, Wartawan Bandung Lepaskan Kartu Pers




Bandung - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di tanah air. Puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang tergabung Solidaritas Wartawan Bandung (SWB) pun berunjukrasa di Gedung Sate, Selasa (11/5/2010). Kali ini mereka mengecam keras tindakan tiga orang tak dikenal yang memukul wartawan Radar Karawang yaitu Sigit, belum diketahui jelas masalahnya.

Sebagai bentuk protes perilaku kekerasan tersebut, para wartawan menanggalkan kartu pers dan menyimpannya di aspal jalan. Koordinator aksi  Denay Lesmana dalam orasinya menyayangkan kepada oknum-oknum yang seenaknya melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

"Kami meminta semua pihak untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah atau perselisihan dengan media," ujarnya melalui pengeras suara.

Menurut Denay, pemukulan yang dialami wartawan Radar Karawang ini saat sedang menjalankan tugas. Ia menerangkan, wartawan tersebut yang sedang melakukan meliput UN Ulangan di Karawang, tiba-tiba dibawa orang untuk menjauh dari lokasi peliputan.

"Tiga orang tak dikenal itu memukuli wartawan Radar Karawang tanpa diketahui juntrungannya," imbuh Denay.

Maka itu, tambah dia, SWB mengecam dan meminta aparat kepolisian mengusutnya. "Kami mendesak polisi memproses kasus pemukulan tersebut hingga menemukan tersangka," katanya.

Wartawan yang berdemo ini membawa poster antara lain bertulis, 'Kami Wartawan Bukan Preman', 'Pakai Otak Dong, Jangan Pakai Otot', dan 'Kami Bukan Samsak'.