Senin, 17 Mei 2010

LSM Lodaya Tagih Janji Penutupan PT. KPSS




Monday, May 17, 2010


Sempat terjadi adu mulut LSM Lodaya bersama warga Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan dengan Asda I Pemkab Karawang soal tuntutan warga yang meminta ketegasan Pemda Karawang menutup PT. Karawang Prima Sejahtera Steel (KPSS), Senin (17/5/2010) pukul 12.28 WIB siang di ruang Asda I.


Ketua LSM Lodaya, Nace Permana menegaskan langsung pada Asda I Pemkab Karawang, Drs. Saleh Efendi yang didampingi anggota DPRD Komisi A, Ace Sopyan Mustari, perusahaan itu telah merugikan masyarakat setempat, diantaranya polusi udara yang mencemari lingkungan setempat.


"Diantaranya peninggian cerobong asap, peninggian cerobong itu bukan hanya tuntutan kami, tapi memang sudah ketentuan dan keharusan perusahaan tersebut," tandas Nace pada Saleh.


Kata Nace, perusahaan itu mau melakukan penutupan sementara jika ada surat resmi dari pihak yang berwenang, dalam hal ini pemerintah. Namun, dia heran hingga hari ini Pemkab Karawang belum melakukan sesuatu tentang tuntutan warga tersebut.


Kedatangan LSM Lodaya ini menindak lanjuti tuntutan mereka pada Rabu (12/5/2010) yang telah melakukan demo masa pada Pemkab Karawang, mereka menuntut pemerintah menutup PT. KPSS. Menanggapi itu, pemerintah menjanjikan akan menutup perusahaan pada 15 Mei 2010, tapi hingga hari ini belum ada tindakan serius dari pemerintah soal tuntutan itu.


Sementara itu, Saleh Efendi mengatakan, dia belum bisa menentukan soal tuntutan itu. Sedangkan Ace Sopyan menjelaskan, hasil pertemuan dengan pihak perusahaan belum ada titik akhir. "Kemarin pun tidak ada kesepakatan (warga dan perusahaan, red), warga meminta produksi dihentikan sebelum ada perbaikan cerobong asap," kata Ace.


Dijelaskannya, warga tidak niat menutup perusahaan itu, mereka hanya meminta perbaikan cerobong asap. Namun demikian, Nace Permana menyatakan, pihaknya akan tetap menuntut perusahaan itu meski cerobong asap ditinggikan namun tetap mencemari lingkungan setempat.


Pada pertemuan di ruang rapat Asda I ini, warga dan LSM Lodaya kecewa pada pemerintah yang seolah ingkar janji soal tuntutan mereka. Bahkan mereka mencurigai ada permainan amplop soal ini.